Jumat, 31 Juli 2009

Merawat Kulit Bayi

Merawat kulit bayi merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para ibu. Hal ini disebabkan oleh kulit bayi yang masih sangat muda dan sensitif yang rentan akan berbagai unsur penyakit dan berbagai macam gangguan lainnya. Kadang para ibu melupakan mengenai perawatan bayi ini, karena melihat bahwa kulit bayi yang begitu halus, lembut dan kelihatan segar, sehingga merasa perawatan kulit bayi tidak diperlukan lagi. Ya, anggapan ini sangat salah, kulit bayi sangat rentan terkena biang keringat, alergi, ruam, iritasi dsb, oleh karena itu peran seorang ibu atau orang tua dalam menjaga kesehatan bayi khususnya mengenai kesehatan kulit sangat diperlukan.  Selain itu, penyakit kulit bayi berat (contoh bersifat patologis) semula berawal dari tidak sehatnya lingkungan dan tidak baiknya perawatan terhadap kulit bayi, oleh karena itu kami coba sampaikan tips dan cara perawatan kulit bayiyang mungkin dapat bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki bayi.


Perawatan Kulit Bayi


Memandikan Bayi





    • Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya suhunya tidak terlalu panas atau dingin.

    • Bersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari juga akan membantu membersihkan kulit bayi. Jika aktivitas dan gerakan anak atau bayi anda sangat aktif, mandi dapat dilakukan 3x sehari.

    • Pada saat dimandikan, perhatikan betul mengenai sabun yang akan digunakan. Sabun yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus untuk bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 – 5 dan usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi. Sangat baik bila bilasan dilakukan dua kali untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap merek tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan berlarut-larut.

    • Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai terlewatkan.

    • Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan kapas atau waslap basah.

    • Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi teriritasi.

    • Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.

    • Gunakan pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang terdapat di dalam kulit, khususnya kulit bagian luar (epidermis)




Pemilihan Pakaian dan Popok Bayi





    • Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi pun menjadi lebih besar.

    • Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.

    • Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya ruam popok.

    • Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam pewangi pakaian mengandung bahan kimia.




Gunakan Kosmetika Yang Aman Bagi Bayi





    • Teliti terlebih dulu terhadap kosmetika yang akan digunakan termasuk isi, tujuan, cara pemakaian, tanggal produksi, masa kadaluwarsa dan izin POM.

    • Gunakan kosmetika bayi secara benar sesuai dengan aturan yang tertera

    • Jangan gunakan penggunaan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini akan membuat tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan terjadinya ruam

    • Gunakan bedak dan minyak telon setelah mandi ke seluruh tubuh untuk menjaga kulit bayi dari iritasi, selain itu penggunaan minyak telon ini dapat menghidanrkan bayi dari gigitan serangga karena baunya yang menyengat yang tidak disukai oleh serangga.

    • Jangan menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena dikhawatirkan akan membuat kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi.

    • Sebaiknya konsultasikan ke dokter dulu ke dokter sebelum menggunakan kosmetika bayi atau meminta saran jenis kosmetika bayi yang aman bagi bayi.




Lindungi Bayi dari Terpaan Sinar Matahari Siang





    • Jika bayi harus dijemur untuk mendapatkan tambahan vitamin D demi pertumbuhan tulangnya, lakukan hal itu di bawah jam sembilan pagi.

    • Jika berdomisili di lokasi dengan tingkat polusi yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar, disarankan untuk menjemur bayi sebelum jam 8 pagi

    • Hindari terpaan langsung bayi dari sinar matahari siang, terkena sinar matahari secara langsung rentan terkena penyakit kanker kulit.

    • Bila ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti payung atau topi. Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan asalkan dikonsultasikan pada dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan sampai mengenai mata, mulut, dan telapak tangan si kecil.




Ciptakan Lingkungan Yang Sehat Bagi Bayi





    • Bersihkan kamar bayi yang akan digunakan.

    • Ciptakan suhu kamar atau lingkungan yang sesuai yang dapat membuat nyaman bayi. Suhu lingkungan yang tidak pas buat si kecil akan membuat kulitnya bereaksi, misalnya langsung muncul bintik warna merah.

    • Perhatikan mengenai ventilasi kamar bayi. Ventilasi kamar bayi sebaiknya jangan terlalu lebar dan juga jangan terlalu sempit. Kondisi udara yang terus berganti di kamar bayi cukup baik bagi bayi. Selain itu beberapa kasus biang keringat yang terjadi pada bayi dapat diatasi dengan lingkunga udara yang sejuk

    • Jika suhu ruangan bayi dianggap terlalu panas, dapat menggunakan air conditioner atau kipas angin tapi terpaannya usahakan jangan langsung mengarah ke  bayi.

    • Hindari penggunaan obat nyamuk jenis apapun, jika ingin menghindari bayi dari gigitan nyamuk, gunakan kelambu saja. Racun yang terdapat dalam obat nyamuk dikhawatirkan akan membahayakan bayi itu sendiri

    • Potong kuku bayi secara teratur. Kuku bayi yang tidak terpelihara dengan baik sering mendatangkan masalah bagi kulit bayi. Umpamanya, kuku yang panjang-panjang akan lebih mudah dimasuki kotoran. Bila bayi menggaruk tubuhnya, mungkin sekali akan terjadi infeksi. Untuk itu, potong kuku bayi secara teratur.





Kamis, 23 Juli 2009

Pregnancy Symptoms


Pregnancy symptoms is about to give you the sign wheter you’re pregnant or not. All pregnancies are different and, accordingly, the symptoms of pregnancy are not the same for all women. However, there are symptoms that are common to most women in parts of pregnancy. It is important to know and understand what happens to the parts of the pregnancy only because every symptom may be independent of pregnancy. Some women know the moment of conception that they are pregnant, some feel the changes coming over the early weeks of the first quarter, and others have no symptoms at all. Listed below are several symptoms of pregnancy the most reported.


Implantation bleeding:


An early sign may be just 6-12 days after conception. When the fertilized egg implants in the wall of the uterus, blood can be released, resulting in a low spot and possible restrictions.


Changes in menstruation:


A period late or missed is the most common that puts a woman a pregnancy examination. It is possible to bleed while you are pregnant, but the bleeding will be less than normal.


It is important to note that there are other reasons why a period can be late, such as fatigue, stress, weight changes, hormonal issues, breastfeeding, and adopting pills of birth control.


Changes within:


Another early sign that may begin in 1-2 weeks after you conceived is breasts tender or swollen. They may feel sore, swollen, or tender when touched. In addition, the areola, or surrounding skin your nipples may darken.


Other reasons you may have breast tenderness could be pills of birth control and hormonal issues, or your impending period. The hormonal imbalance may have caused the tarnishing of the areola.


Fatigue / I AM so tired! :


Feeling tired is something that a pregnant woman feels throughout her pregnancy and can start a week after conception.


Illness, stress, depression, and exhaustion can make you feel this way as well.


Morning sickness / nausea:


If you experience this symptom, it usually begins in the first weeks after conception. Some women do not experience this symptom, but others suffer from it for the entire pregnancy.


Stress, stomach problems and food poisoning could have caused this feeling as well.


Back pain:


Some women experience back pain to parts of pregnancy. This usually far in the second quarter and returns late in pregnancy when the baby’s weight affects his back. Many women have back pain mat by their entire pregnancy.


back issues of  Other, effort, or an imminent period can also cause back pain.


Headaches:


Early in pregnancy, the sudden surge of hormones in your body can cause headaches. Be sure to drink plenty of water and get enough rest.


the period  An imminent, dehydration, forced to look, the withdrawal of caffeine, and other problems can cause headaches.


Frequent urination:


You will visit the bathroom much more often starting at about 6 weeks after conception and this will happen again as you near the end of your pregnancy, as well.


Drinking too much liquid, taking a diuretic, with diabetes, or having a urinary tract infection can also cause this problem.


Food cravings:


Many women implore a specific food during pregnancy, while others implore anything sweet, salty, or sometimes strange. Odors normal may turn your stomach and make you not want to eat those things you normally love.


Stress the poor follow a diet, lack of certain foods, period imminent, or depression may be another explanation for this.



However, it is a good idea as well to answer the quiz to determine if your symptoms are pregnancy-related. You can try the quiz –> Pregnancy Test Online

Minggu, 19 Juli 2009

Makanan bayi; Pengenalan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi

Makanan bayi yang paling utama adalah ASI. Semua gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terkandung di dalamnya, khususnya bagi bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Kandungan yang kaya akan nutrisi dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu forumula, meskipun harganya paling mahal sekalipun. Itulah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Pemberian ASI eklsusive diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai usia 6 bulan, artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu memerlukan tambahan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. (Baca juga: Nama-nama Bayi Perempuan dan Nama-nama bayi laki-laki)

Menginjak usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan pada makanan yang dinamakan makanan pendamping ASI atau disingkat MPASI. Inilah makanan bayi kedua yang menyertai pemberian  ASI. Mengenai menu makanan yang baik untuk dijadikan sebagai makanan pendamping, silahkan baca artikel kami: “Makanan Pendamping Pertama bayi

Disini kami akan bahas mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa, sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya perut kembung.

Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai porsi bayi.

Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan, misalnya pisang, alpukat dan pepaya. Kemudian setelah diberi makanan bayi tersebut, perhatikan respond dari bayi itu sendiri, apakah bayi menerima makanan yang diberikan atau tidak. Jika bayi menolak, biasanya dengan cara memuntahkan makanan, jangan dipaksakan, berikan makanan bayi pendamping lainnya. Biasanya bayi lebih menyukai makanan yang rasanya manis, oleh karena itu berikan makanan bayi seperti buah-buahan pada ujung lidah dan sayuran pada bagian tengah. Utamakan pemberian sayuran dibanding buah-buahan, karena citarasa sayuran cenderung langu dan kurang dinikmati bayi. Jikalau terus menerus bayi dikenalkan pada rasa manis, ditakutkan bayi tidak akan menyukai sayuran.Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya makanan cair dan lembut seperti bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan. Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke makanan kental dan padat, namun tetap harus bertekstur lunak, seperti aneka nasi tim. Usia 12-24 bulan bayi sudah mulai dikenalkan pada makanan keluarga atau makanan padat namun tetap mempertahankan rasa. Hindari makanan-makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam dan berlemak. Pada masi ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget, atau potongan sayuran rebus atau buah. Ini penting untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya.



Kemudian untuk lebih memahami dan melengkapi pengetahuan mengenai pemberian atau pengenalanan makanan padat kepadan bayi, mengenalkan menu baru, finger food dan antisipasi terhadap tingkah polah bayi yang baru belajar makan. Mengetahui minuman apa yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada bayi. Mengatasi anak picky eaters suka memilih-milih makanan, mengatasi anak tidak mau makan anda bisa mengikuti program perawatan bayi.


Dalam program ini, selain membahas pengenalan makanan padat kepada bayi, juga di bahas lengkap mengenai perawatan bayi lainnya, seperti bagaimana meningkatkan kecerdasan bayi, Meningkatkan keterampilan fisik, kreatifitas dan kognitif bayi, cara melakukan perawatan bayi yang baik dan benar dari mulai ujung kaki hingga ujung kepala. Selain itu program ini membantu para orang tua untuk mampu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan umum yang sering ditemui pada bayi seperti demam, diare, muntah, sembelit, kejang demam, batuk pilek, masalah ruam popok termasuk masalah di awal masa kelahiran seperti ikterus, dll. Dan yang lebih penting lagi anda bisa berkonsultasi langsung dengan dr Eiyta Ardinasari secara langsung mengenai segala hal seluk beluk perawatan bayi anda, sehigga dengan demikian makin melengkapai mengenai bagaimana cara perawatan bayi yang baik. cukup menarik bukan? untuk lengkapnya silahkan kunjungi website berikut:


PerawatanBayi.com


Sabtu, 18 Juli 2009

Makanan Pendamping Pertama Bayi

ASI merupakan makanan bayi utama dan pertama bagi bayi anda. Kandungan yang kaya akan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan oleh bayi, semuanya berada dalam ASI. Sehingga jenis makanan apapun akan sulit menandingi kualitas daripada ASI. Jangka waktu pemberian ASI ekslusive yang baik bagi bayi anda adalah hingga mencapai usia 6 bulan. Artinya sampai usia 6 bulan tersebut bayi tidak memerlukan makanan lain, Karena segala kebutuhan yang diperlukan oleh bayi terdapat dalam ASI. Jadi, ASI adalah makanan bayi terbaik. (Baca juga: Nama-nama Bayi Perempuan dan Nama-nama bayi laki-laki)


Namun, adakalanya ASI yang diharapkan di nikmati oleh bayi sampai usia 6 bulan tidak terpenuhi. Kadangkala ASI hanya bisa dinikmati oleh bayi hingga usia 3 bulan atau bahkan kurang. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, diantaranya ibunya sibuk bekerja atau kurang baiknya produksi ASI yang dihasilkan baik secara kualitas maupun kwantitas. Oleh karena itu, banyak bayi yang berusia kurang dari 6 bulan diberikan makanan selain ASI. Sebagai penggantinya para ibu memberi bayi mereka dengan susu formula. Memang tidak ada pilihan lain kecuali melakukan hal tersebut, namun pertanyaannya, apakah susu formula tersebut dapat memenuhi semua kebutuhan bayi sebaik ASI? untuk menutupi hal tersebut, maka diperlukan makanan pendamping. Namun, hal ini juga tergantung sensitivitas dan daya tahan sistem pencernaan dari bayi itu sendiri. Karena, banyak kasus bayi belum dapat “menerima” makanan pendamping tersebut di bawah usia 6 bulan.

Berikut kami berikan beberapa menu makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan mengenai makanan pendamping pertama bagi bayi selain ASI, khususnya pada usia 4-6 bulan, jikalau memang ASI tidak bisa dinikmati lagi oleh bayi


Makanan Yang dianjurkan





    • Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau kaldu daging atau sayuran, susu formula (ASI) atau air

    • Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang, apple, melon dan alpukat.

    • Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian di haluskan menggunakan blender. Pada saat diblender sebaiknya ditambah dengan kaldu atau air matang agar lebih halus. Sayuran dan kacang tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, kacang hijau.

    • Daging piliha yang tidak berlemak, kemudian di blender

    • Ikan yang diblender. Ikan yang digunakan yang tidak berduri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap dan gindara.




Makan Yang Tidak Dianjurkan





    • Makanan yang mengandung protein gluten yaitu tepung terigu, barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Semua jenis makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan oleh reaksi gluten intolerance.

    • Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa terhadapa makanan bayi

    • Makanan terlalu berlemak

    • Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak

    • Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam.

    • Buah-buahan yang mengandung gas, durian, cempedak. Sayuran mengandung gas, kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung.

    • Kacang tanah, dapat menyebabkan alergi atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernafas.

    • kadangkala telur dapat memacu alergi. Berikan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika bayi alergi segera hentikan

    • Susu sapi dan olahannya yang dapat membuat bayi alergi atau lactose intolerance




Artikel terkait: Makanan bayi 6 bulan



Hasil Live Draw Cambodia Tercepat

 Togel Cambodia - hasil pengeluaran togel cambodia tercepat,togel live draw cambodia,hasil pengeluaran cambodia.