Rabu, 29 Desember 2010

Inisiasi Dini Sesaat bayi Baru Lahir

 apa yang pertama yang harus dilakukan baik oleh pembantu persalinan maupun si ibu itu sen Inisiasi Dini Sesaat bayi Baru LahirSesaat setelah bayi anda baru terlahir ke dunia, apa yang pertama yang harus dilakukan baik oleh pembantu persalinan maupun si ibu itu sendiri? ya melakukan Inisiasi Dini. Apa gerangan yang dimaksud dengan inisiasi dini? merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antar ibu dan bayi. Inisiasi dini dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan. Kontak kulit ini dibiarkan setidaknya selama satu jam  atau sampai menyusui awal sekali.


Terdapat lima tahapan perilaku bayi sebelum menyusu. Pertama, dalam 30 menit pertama bayi akan istirahat siaga, sekali-kali melihat ibunya, menyesuaikan dengan lingkungan. Kedua, pada menit ke 30-40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan mengisap dan memasukan tangan ke mulut. Ketiga, bayi akan mengeluarkan air liur. Keempat, kaki bayi akan menekan-nekan perut ibu untuk bergerak kearah payudara, dan kelima, bayi akan menjilat-jilat kulit ibu, menyentuh puting susu dengan tangannya, menghentak kepala kedada ibu, menoleh kekanan dan kekiri, menemukan puting susu, dan menjilat, mengulum, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik. Ya, sebuah kebesaran Tuhan dimana bayi baru lahir sebetulnya sudah bisa mencari jalan sendiri untuk menemukan kehidupannya dimulai dengan mencari puting susu ibunya.


Biarkan ibu dan bayi berinteraksi dalam menit-menit pertama setelah bayi lahir. Ibu mendekap bayinya agar hangat, mengelus punggungnya dan menyajaknya bicara. Saat itu bayi tidak dipaksakan menyusu. Jangan cepat-cepat meletekan mulut bayi pada payudara ibu. Pada usia beberapa menit, bayi dapat merangkak kearah payudara ibu dan mencari-cari sendiri puting payudara ibu. Beberapa saat kemudian bayi akan mengangkat kepalanya, menoleh kekiri dan kekanan, kemudian dalam waktu kurang dari 25 menit bayi akan berusaha mencari puting susu ibunya


Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Seorang ibu yang baru melahirkan berharap akan menyusui bayinya setelah bayinya lahir. Inisiasi menyusui dini adalah memberikan kesempatan pada bayi untuk mulai menyusu segera setelah bayi dilahirkan. Begitu lahir, bayi tidak dipisahkan, tetapi langsung diletakan didada ibu. Bayi tidak dimandikan, hanya dikeringkan dengan cara diseka kecuali daerah tangannya, lemak putih pun masih dibiarkan menempel ditubuh bayi. Semua tindakan invasif pada bayi seperti suntikan dan pemberian vitamin ditunda dahulu.


Kadang bayi membutuhkan waktu sekitar setengah hingga satu jam untuk merangkak diatas payudara dan mulai menyusu. Berdasarkan pengalaman, bayi lebih suka “berjalan-jalan” diatas perut ibu, dan dia sebenarnya tidak siap menyusu segera setelah lahir. Jangan khawatir jika ini terjadi pada bayi Anda : dia akan menyusu jika telah siap.


Ketika menyusu, oksitosin akan dilepas. Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan kontraksi, sehingga otot rahim akan berkontraksi seperti semula dan ukurannya kembali normal, sehingga dapat mengurangi pendarahan pasca persalinan.


Inisiasi dini dapat mengurangi stres pada bayi. Terdapat kemampuan kulit ibu untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi. Bayi akan tampa lebih tenang, denyut jantungnya pun stabil. Selain itu, pemberian ASI pada jam-jam pertama dapat menekan  angka kematian bayi pada beberapa bulan pertama kehidupannya.


Kontak kulit dalam proses menyusui dini penting karena, pertama, dada ibu akan menghangatkan bayi dengan tepat, sehingga akan menurunkan angka kematian bayi akibat hipotermia (penurunan suhu tubuh). Kedua, ibu dan bayi merasa tenang. Ketiga, kulit ibu memindahkan bakteri kulit ibu ke kulit bayi. Dengan menjilat, bayi akan menelan bakteri, sehingga menyaingi bakteri ganas dari lingkungannya, sehingga bayi mempunyai daya tahan lebih tinggi. Keempat, jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi akan terjalin lebih baik, karena bayi siaga dalam 1-2 jam pertama. Kelima, bayi mendapat kolostrum yang kaya antibodi, hal ini penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi. Keenam, dengan menyusui dini, bayi lebih berhasil menyusu secara eksklusif dan lebih lama disusui. Ketujuh, sentuhan, isapan,dan jilatan pada puting susu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting untuk meningkatkan kontraksi rahim pasca persalinan, sehingga mengurangi resiko pendarahan pada ibu, merangsang hormon lain sehingga secara psikologis membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, dan merangsang ASI.


Inisiasi menyusui dini merupakan langkah awal untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi. Suatu penelitian menyatakan bahwa angka kematian bayi menurun tajam pada bayi yang diberi ASI pada jam pertama kehidupannya. Kandungan ASI yang keluar pertama kali, yang disebut kolostrum, mengandung antibodi dan zat-zat penting bagi bayi. Dengan demikian bayi akan terlindung dari infeksi dan penyakit.


Inisiasi menyusui dini dapat membantu merangsang produksi ASI, sehingga meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Bayi yang lahir normal namun dipisahkan dari ibunya, ternyata 50% diantaranya tidak bisa menyusu sendiri. Bayi yang lahir dengan obat-obatan dan tidak dipisahkan dari ibu, tidak semua dapat menyusu, namun bayi yang lahir dengan obat-obatan atau tindakan dan dipisahkan dari ibunya, ternyata 100% tidak dapat menyusu sendiri.


Inisiasi Dini Pada Persalinan Casar


Apabila Anda melakukan operasi caesar dengan pembiusan secara spinal dan Anda tetap sadar, bayi yang lahir segera dikeringkan tanpa menghilangkan lemak yang menempel ditubuhnya(jika ada). Apabila kondisi peralatan memungkinkan, bayi ditengkurapkan diperut atau dada Anda, kemudian keduanya diselimuti. Bayi kemudian dibiarkan mencari sendiri puting susu ibu, dengan tidak memaksakan meletakan bayi keputing susu ibu.


Apabila dilakukan pembiusan (anestesi) umum, sang ayah dapat melakukan kontak kulit dengan kulit bayi saat menunggu ibu selesai operasi. Bila kontak ditunda, bayi dapat dimasukan kedalam inkubator. Inisiasi menyusui dini dapat dilakukan setelah kondisi ibu dan bayi stabil.


Inisiasi Dini Pada Persalinan Kembar


Jika persalinan berlangsung spontan, segera setelah lahir, bayi pertama diletakan pada kulit Anda, sampai Anda memulai proses persalinan kedua. Saat proses persalinan kedua berlangsung, bayi pertama dibiarkan kontak kulit dengan ayahnya. Kemudian keduanya diletakan tengkurap didada Anda untuk mendapat kontak kulit dengan kulit. Berikan bantuan apabila mereka menunjukan kesiapan menyusu.


Minggu, 26 Desember 2010

Panca Indera dan Refleks Bayi Baru Lahir

 mempunyai respons yang sangat terbatas dan Kita menganggap bahwa popok yang basah Panca Indera dan Refleks Bayi Baru LahirDahulu kita menganggap bayi baru lahir mempunyai respons yang sangat terbatas dan Kita menganggap bahwa popok yang basah, rasa lapar atau kolik adalah satu-satu nya hal yang dapat menimbulkan respons pada bayi. Kita percaya bahwa bayi tidak dapat melihat pada saat ia lahir dan ketika ia pada akhirnya dapat melihat, ia belum dapat membedakan warna. Kita juga beranggapan bahwa bayi tidak dapat mendengar saat lahir karena telinganya penuh berisi lendir dan cairan. Dan kita mengira bahwa bayi akan menjadi manja ketika kita menggendongnya setiap kali ia menangis. Sungguh kita telah memandang rendah bayi kita karena semua anggapan ini adalah mitos! Sesudah penelitian yang memakan waktu bertahun-tahun, kita sekarang mengetahui bahwa bayi baru lahir mempunyai kemampuan yang mengagumkan, beberapa diantaranya akan diuraikan berikut ini.


Penglihatan


Saat bayi tenang dan terjaga, ia dapat melihat pada objek yang jauhnya 17,5-45 cm. Penglihatannya pada saat lahir adalah 20/200 dan akan menjadi 20/20 sesudah 6 bulan kemudian. Bayi lebih suka memandang wajah-wajah manusia( khususnya mata), bentuk-bentuk bulat, warna-warna gelap, dan terang dengan kontras yang tinggi, pola-pola yang komplek, dan objek yang bergerak perlahan-khususnya yang mengkilap. Bayi Anda yang baru lahir dapat mengikuti objek yang bergerak perlahan dalam kurva 180 derajat diatas kepalanya (jika objek tersebut menarik perhatiannya).Beberapa bayi peka terhadap cahaya terang dan akan membuat matanya terbuka lebih lebar jika lampu diredupkan.


Pendengaran


Bayi sudah dapat mendengar sejak dilahirkan dan dapat bereaksi terhadap bunyi. Bayi memberi respons terhadap suara, khususnya dengan suara bernada  tinggi (itulah mengapa orang sering secara tidak sadar menaikan nada suaranya jika berbicara kepada bayi). Bayi Anda dapat mendengar detak jantung Anda, suara Anda, suara pasangan Anda dan suara internal dan eksternal lainnya sewaktu ia masih berada didalam kandungan.Ia akan menjadi tenang atau terjaga jika mendengar suara-suara atau bunyi yang dikenalnya (jika Anda memeluk erat dan berbicara kepadanya) atau ketika ia mendengar bunyi yang mirip seperti bunyi mesin cuci, atau musik tertentu. ia juga akan menjadi terkejut jika mendengar suara yang keras dan mendadak.


Penciuman


Bayi anda sudah mempunyai indera penciuman, dalam beberapa minggu pertama, ia akan mengenali berbagai bau yang berbeda dan bahkan dapat mencium perbedaan antara susu dari ibunya atau susu orang lain. Pada kenyataannya bau susu yang keluar dari payudara Anda sewaktu Anda menggendongnya akan merangsang bayi untuk mengulum dan menghisap payudara.


Pengecap


Bayi bereaksi terhadap rasa manis, asam, pahit dan asin dan sering kali lebih menyukai substsansi yang manis.


Sentuhan


Bayi Anda sering dibelai, diayun, diusap digoyang atau dinaik- turunkan dengan lembut. Bayi juga gemar dan merapat ketubuh Anda sewaktu digendong. Ia juga menyukai kenyamanan dan kehangatan-tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.


Refleks


Bayi Anda banyak dilahirkan dengan refleks normal. Saat ia semakin dewasa, banyak dari refleks atau reaksi awal ini yang akan hilang. Ketika pemeriksaan bayi baru lahir, seorang perawat atau dokter akan memeriksa refleks-refleks ini, yang merupakan tanda dari kesehatan neurologi yang baik. Baik sedang tidur maupun bangun, bayi Anda akan menguap, mengernyit, cegukan, meregang dan menangis tanpa sebab yang jelas. Banyak dari perilaku ini yang bersifat reflektif; ia tidak dapat mengendalikan sebagian besar garakannya. Cegukan umum pada bayi baru lahir ini dapat terjadi setelah ia menyusu. Cegukan biasanya lebih membuat risau orang tua dari pada bayinya sendiri. Cegukan akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan. refleks lainnya bersifat proteksi. Batuk membantu mengeluarkan lendir atau cairan dari saluran udaranya serta meredakan iritasi. Seorang bayi baru lahir akan bersin jika ia perlu membersihkan hidungnya, bila hidungnya teriritasi, atau jika ada cahaya terang yang mengenai matanya. Ia akan mengedipkan matanya jika bulu matanya disentuh dan akan menarik diri dari rangsang yang menyakitkan seperti saat tumitnya ditusuk jarum untuk mengambil sampel darah. Jika bayi terbaring telungkup, ia akan mengangkat kepalanya dan memutar kesamping untuk menghindari penyumbatan. Jika Anda menaruh sesuatu diatas hidung atau mulutnya, ia akan berkelit menghindari, menggigit dengan kuat, atau berusaha memukulnya denga tangan. Seorang bayi baru lahir bukanlah mahluk yang tidak berdaya. Beberapa refleks mempunyai nama khusus:


Refleks moro atau ‘terkejut”


Terjadi jika bayi Anda kaget atau takut terhadap suatu bunyi, cahaya terang atau gerakan yang cepat. Bayi lebih mudah terkejut jika ia berbaring terlentang. Ia akan tiba-tiba lengan dan kakinya serta meluruskan tubuh.


Refleks menggenggam


Terjadi jika Anda meletakan jari-jari Anda ditelapak tangannya; ia akan memberi respons dengan menggenggam jari anda dengan kencang.


Refleks berjalan otomatis atau naik


Terjadi jika bayi merasa ada tekanan pada bagian bawah kakinya. Jika Anda menopangnya berdiri dengan kaki menapak dilantai, ia akan menggerakan kakinya seolah-olah ia berjalan.


Bayi Anda lahir dengan refleks menelan dan mengisap yang sudah berkembang dengan baik; refleks bertahan hidup ini memungkinkan bayi makan dan hidup. Ia akan bersemangat menyedot payudara atau puting dot dan menelan susu. Jika ia butuh menentramkan diri, ia akan mengulum payudara Anda atau mengulum jari-jarinya atau jari-jari Anda. Refleks rooting akan terlihat sangat nyata ketika ia merasa lapar. Belailah pipinya dengan jari Anda, ia akan memutar kepalanya dengan sentuhan tersebut dengan mulut terbuka dan mencari-cari. Gelitik bibirnya dan ia akan membuka mulutnya lebar-lebar. Refleks meskipun jumlahnya sedikit, dimiliki oleh bayi Anda untuk membantunya menyesuaikan diri dan bertahan hidup diluar rahim.


Selasa, 21 Desember 2010

Wishing Dream is Forever True


Dimulai dari suatu pagi yang cerah tanggal 18 Januari 1984, pak Eddy Yus Syafril sama buk Ratna Juita ngucapin janji setia sampai akhir hayat (married) setelah bertaun taun pacaran . hhaaa . kata mereka sih, itu first love mereka. Wow! 2 taun setelah mengarungi biduk rumah tangga (sahh , bahasanya!)



Senin , 05 Mei 1986 , Bengkalis , 02.30 WIB<<



lahirlah aku : ERMA YUNITA Nama yang Pasaran Apa lg Di FaceBook bnyk bgt nm itu uuuh… tapi aq hargai banget, secara pemberian papa tersayangs .! Pas masi batita ( Eh Balita) oma bilang pertumbuhan aku gak normal. Oma udah pasrah kalo cucu perempuan satu satunya AUTIS ! hahaha Ternyata gedenya lebay+narsis+Cerewet+manja+Pitoy+cakep+ Manis (jangan ada yang protes!)





6 tahun kmudian >> Tgl 13 Desember 1992 Lahir lah adek laki2 ku



Lahir sebagai anak Kedua n Laki laki satu satu nya harapan orang tua. Tapi daripada ngebanggain lebih sering ngecewain ! hahaha iya…. Bandel nya Allahuakbar… baru juga 2 bln sekolah udh bikin ulah n skrang terpaksa ngulang kelas satu lagi ( baek kan adek gw ) hekhekhek…





Ingt bagt waktu TK hahah… Cuma ampe nol Kecil



Gara2 aq gigit tmn skls ku ampe berdarah (dia main ayunan gak ngajk2 aq ( egois bgt aq ya) akhirnya masuk SD 020 Kab. Bengkalis Hari pertama di SD super gak nyenengin secara gak ada play park kyk di TK. Hahaaaa Kelas pertama di SD bareng bareng sama Lia, sarah, dona sampe lulus SD Banyak banget yang uda loose contact . Selama 3 taun yang paling dekat sama aq Siska trus cowo yang paling sering dikecengin sama anakanak cewe Dio sama Farel,. (dasar gatel anak SD! gmana ntar gedenya! hahaha) Kelas 4 SD mulai ganti suasana secara yang sekelas udah pada ganti . Waktu kelas 4 SD kenal sama yang namanya Kurniawan , langsung suka pada pandangan pertama (dasar gatel nii bocaah !) nama ny juga anak2 hmmm…





Duhh… masa kecIl yg sangat bahagia…….



Kira2 bisa ga nya aq kyk gitu lagi??? (….. anak gw kali ya)



Slsi SD, SMP, SMK & Ampe kuliah…… 


di kuliah lah aq ktemu cow yg nyebelin sedunia yg akhir nya jadi suami aq hahahahha……… ( mmpus deh ) :)) saling mengenal slma 4 tahun pernah putus dan sama2 mnjalin hubngan dengan org lain ternyta mmbuat aq dan suami ku sadar… bt DIA aq lah yg terbaik bgtu juga sebaliknya… dan saat saat sedih itu aq cuma percya satu hal yang lahir dari HATI kn Kembali ke Hati 🙂


 


Tgl 20 April 2006 kami dipertemukan,,,


n sekrg tgl 20 Oktober 2010 ( 2010 2010 ) kami dipersatukan sbg sepasang suami istri yg siap mnjalni hari2 berdua selama nya 🙂


Makasih ya Allah atas rahmad n karunia mu,, skrg rumah ini udah siap menerima titipan dari mu Ya Allah ……..


 



Minggu, 19 Desember 2010

Memahami Isyarat-Isyarat Bayi

 Kini saatnya anda memfokuskan untuk perawatan bayi Memahami Isyarat-Isyarat BayiBayi mungil anda telah lahir ke dunia. Kini saatnya anda memfokuskan untuk perawatan bayi, agar dia dapat tumbuh dengan sehat dan tentunya kelak menjadi seorang anak yang diharapkan. Untuk mendapatkan pertumbuhan bayi yang sehat tentulah banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari nutrisi ibu menyusui, faktor genetik, faktor lingkungan dan hal lainya. Selain itu, ada faktor yang tak kalah penting dalam menciptakan pertumbuhan anak yang sehat yaitu kasih sayang orang tua. Pencurahan bentuk kasih sayang orang tua ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memahami apa yang bayi isyaratkan, rasakan dan inginkan. Namun bagaimana hal ini bisa kita ketahui, sedangkan si buah hati masih belum bisa bicara. Caranya adalah dengan memahami isyrat-isyarat yang dikeluarkan oleh bayi itu sendiri.

Sejak lahir, bayi Anda sudah mempunyai kemampuan untuk memberi tahu Anda apa yang ia inginkan, sukai, dan tidak disukai. Upaya yang dilakukannya untuk berkomunikasi dengan Anda disebut isyarat bayi. Dengan demikian dekatnya Anda terhadap si bayi, Anda akan mampu menerjemahkan arti dari isyarat tersebut dengan mudah. Meskipun bayi baru lahir belum dapat tersenyum dan berbicara, ia mempunyai cara lain untuk berkomunikasi dengan Anda. Tentu saja, kerewelan dan tangisan adalah cara bayi memberi tahu Anda bahwa ia lapar, kesepian atau tidak nyaman. Gelisah, sering bangun, atau mengisap tangan adalah cara bayi memberi tahu Anda bahwa ia lapar. Menangis ialah isyarat lapar yang lebih lanjut. Menunggu sampai bayi menangis lalu memberinya makan akan membuat proses menyusui menjadi lebih sulit. Kelopak mata yang sulit dibuka (“berat”) menunjukan bahwa ia mengantuk. Akan tetapi, jika bayi Anda tenang, bangun dan terdiam ia menggunakan semua cara yang tersamar untuk mendapat dan mempertahankan perhatian anda. Semakin Anda mengenali isyarat-isyarat ini, semakin Anda terkesan oleh banyaknya hal yang dapat disampaikan bayi kepada Anda.


Bayi Anda menggunakan matanya untuk menarik perhatian Anda dan membuat Anda memandang serta berbicara dengannya. Matanya akan bersinar dan terbuka lebar dan ia akan memandang Anda dengan intens. Ia akan menjelajahi wajah Anda, yang menurutnya sangat menarik. Jika Anda mengabaikan isyarat ini atau membuang muka, ia akan menggunakan suara atau menggerakan tangannya untuk mendapat perhatian Anda. Akan tetapi, jika Anda membalas pandangannya ini, sebuah dialog pasif akan dimulai. Ia mungkin akan memotong dialog tersebut dengan membalikan atau memalingkan wajahnya saat ia merasa butuh istirahat dan waktu untuk memproses apa yang dilihatnya. Sesudah istirahat singkat, ia aka kembali memandang wajah Anda. Dengan membalas pandangannya sewaktu ia ingin menjelajahi wajah Anda dan dengan memberinya kesempatan untuk berpaling dan beristirahat tanpa memaksa ia untuk memandang Anda, anda menunjukan kepekaan terhadap kebutuhannya. Bayi Anda sesungguhnya mampu menarik Anda untuk berinteraksi. Ia dapat membuka matanya lebar-lebar, memandang dan meneliti wajah Anda. Langsung sesudah melahirkan bayi langsung dapat meniru beberapa ekspresi Anda. Gerakan mulut Anda berbentuk hurup “O”, jika bayi berada dalam keadaan bangun, tetapi tenang dan ia dapat melihat dengan jelas, ia juga akan membuka mulutnya dan membentuk hurup “O”. Jika Anda menjulurkan lidah keluar, ia akan meniru Anda. Saat ia sudah lebih besar (6 minggu atau lebih), ia akan dapat tersenyum kepada Anda dan membalas senyuman Anda dengan senyuman dan celoteh. Bayi mempunyai kemampuan yang mengagumkan untuk membuat orang tuanya jatuh cinta terhadap dirinya dengan cara menggunakan ekspresi wajah dan berinteraksi.


Bayi anda adalah orang yang paling baik mengajaarkan kepada Anda apa yang membuatnya tenang dan apa yang merangsang atau mengagitasinya. Jika upaya Anda menenangkannya berhasil, kerewelan akan berkurang, relaks dan akan mendekatkan tubuhnya kepada Anda sewaktu Anda menggendongnya. Jika upaya Anda menggoyang-goyang,menyusui, atau membuatnya bersendawa mengagetkannya, ia akan menjadi lebih aktif, rewel dan tubuhnya menjadi kaku. Menghadapi tangisan bayi adalah sebuah tantangan bagi orang tua, tetapi pada saatnya Anda akan menemukan apa yang dapat menenangkan bayi Anda.


Kursus menjadi orang tua dapat membantu Anda belajar mengenai isyarat dan bakat bayi Anda, seperti yang dilakukan dokter anak atau perawat, pengajar kursus kehamilan, atau orang tua yang sudah berpengalaman. Mencari rujukan dari berbagai buku, internet, dan informasi lainnya untuk dijadikan sebagai sumber informasi yang sangat baik tentang bayi baru lahir. Manfaatkan sumber ini dan sumber lainnya, mereka dapat membantu Anda menikmati dan memahami bayi dengan lebih baik.


Sabtu, 18 Desember 2010

Jenis-Jenis Persalinan

 ibu hamil tentulah menginginkan persalinan dilakukan dengan cara normal Jenis-Jenis PersalinanMenjelang masa persalinan, ibu hamil tentulah menginginkan persalinan dilakukan dengan cara normal. Karena persalinan normal merupakan cara terbaik untuk melahirkan si buah hati ke dunia, dimana resiko dan efek yang dihasilkan sangat minim bahkan mungkin tidak ada. Namun meskipun demikian, jika persalinan tidak berjalan sesuai yang diharapkan, maka petugas medis akan melakukan beberapa tindakan dengan menggunakan peralatan guna mendukung kelancaran proses persalinan. Berikut jenis-jenis persalinan yang biasa dilakukan yang perlu diketahui oleh para ibu hamil dan tindakan seperti apa saja yang dilakukan dari tiap-tiap jenis persalinan tersebut. (Artikel lainnya: Persiapan persalinan)


Persalinan Normal


Melahirkan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. (Artikel terkait: Proses melahirkan)


Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya harus dalam keadaan baik, sehingga bayi dapat dilahirkan. Dengan adanya kekuatan mengejan ibu, janin dapat didorong kebawah, dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul,posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada janin. Posisi ini akan memudahkan kepala janin lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan selanjutnya. setelah kepala keluar, bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Persalinan Dibantu Alat


Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga lahir, sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan melakukan persalinan berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu yang disebut forsep atau vakum. Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi caesar.


Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)


Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan cup ppenghisap yang dapat menarik bayi keluar dengan lembut.


Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu vakum diletakan diatas kepala bayi, kemudian ada selang yang menghubungkan mangkuk ke mesin yang bekerja dengan listrik atau pompa. Alat ini berpungsi membantu menarik kepala bayi ketika Anda mengejan. Jadi tarikan dilakukan saat Anda mengejan, dan saat mulut rahim sudah terbuka penuh (FASE KEDUA) dan kepala bayi sudah berada dibagian bawah panggul.


Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan serta nyawa ibu atau anak, maupun keduanya. Jika proses persalinan cukup lama sehingga ibu sudah kehilangan banyak tenaga, maka dokter akan melakukan tindakan segera untuk mengeluarkan bayi, misalnya dengan vakum. Keadaan lain pada ibu, yaitu adanya hipertensi (preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya vakum sebagai alat bantu persalinan. Daam keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu kuat karena mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan membahayakan jiiwa Anda. Vakum juga dikerjakan apabila terjadi gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa bayi telah mengalami kekurangan oksigen (HIPOKSIA).


Proses persalinannya sendiri menghabiskan waktu lebih dari 10 menit. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani seluruh prosedur.


EFEK SAMPING


Selain sesuai dengan keadaan diatas, vakum baru boleh dikerjakan bila sarat-saratnya terpenuhi. Sarat tersebut yaitu panggul ibu tidak sempit, artinya dapat dilewati oleh janin, janin tidak terlalu besar, pembukaan sudah lengkap, dan kepala janin sudah memasuki dasar panggul ibu. Jika sarat tersebut tidak terpenuhi, misalnya janin terlalu besar dan kepala janin masih terletak tinggi didalam panggul, maka operasi seksio caesaria adalah pilihannya.


Efek samping dari persalinan dengan dibantu vakum ini adalah terjadi perlukaan yang lebih luas pada jalan lahir, juga pendarahan dijalan lahir. Sedangkan pada bayi, resiko vakum secara umum adalah terjadinya luka atau lecet dikulit kepala. Inipun dapat diobati dengan obat anti septik. Kondisi ini biasanya akan hilang sendiri setelah bayi usia seminggu. Resiko yang lebih berat adalah terjadinya pendarahan diantara tulang-tulang kepala (cephal hematome), juga terjadi pendarahan dalam otak.


Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)


Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.


Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi dicengkram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi.


Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan.


Pada bayi dapat terjadi kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis), luka pada wajah dan kepala, serta patah tulang wajah dan tengkorak. Jika hal itu terjadi, bayi harus diawasi dengan ketat selama beberapa hari. Tergantung derajat keparahannya, luka tersebut akan sembuh sendiri. Sedangkan pada ibu, dapat terjadi luka pada jalan lahir atau robeknya rahim (ruptur uteri).


Persalinan Dengan Operasi Caesar


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai persalinan dengan operasi caesar, anda bisa membaca artikel di bawah ini:


Persalinan Dengan Operasi Caesar


Persalinan Di Dalam Air


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai persalinan di dalam air, anda bisa membaca artikel di bawah ini:


Persalinan Di Dalam Air


Persalinan Dengan Operasi Caesar

Tindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan pada persalinan normal  Persalinan Dengan Operasi CaesarTindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan pada persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin. Keadaan yang memerlukan operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir tertutup plasenta (plasenta previa totalis), persalinan meacet, ibu mengalami hipertensi (preeklamsia), bayi dalam posisi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan sebelum proses persalinan.


Pada beberapa keadaan, tindakan operasi caesar ini bisa direncanakan atau diputuskan jauh-jauh hari sebelumnya. Operasi ini disebut operasi caesar elektif. Kondisi ini dilakukan apabila dokter menemukan ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu menderita suatu penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Misalnya ibu menderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit jantung, caesar bisa dilakukan secara elektif atau darurat (emergency). Elektif maksudnya operasi dilakukan dengan perencanaan yang matang jauh hari sebelum waktu persalinan. Sedangkan emergency berarti caesar dilakukan ketika proses persalinan sedang berlangsung, namun karena suatu keadaan kegawatan maka operasi caesar harus segera dilakukan. (Artikel terkait: Persiapan persalinan)


Operasi Caesar Terencana (elektif)


Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar secara elektif, antara lain :


1. Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat terjadi kemacetan persalinan (FETO PELPIC DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau janin dengan presentasi kaki.


2. Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin apakah kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk melakukan operasi caesar terencana.


3. Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut rahim. Karena sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih dulu dari janin karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada rahim, maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah ini akan terlepas dan menimbulkan pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan ibu.


4. Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes, penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang menyebabkan operasi caesar lebih diutamakan.


5. Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.


(Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Opereasi Caesar Darurat (Emergency)


Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada ibu maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar darurat, antara lain :


Persalinan macet


Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua (ketika Anda mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan memberi obat yang disebut oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim. Dengan demikian mulut rahim dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu memecahkan selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena jika Anda kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka operasi caesar akan dilakukan.


Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan apakah persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi caesar. Hal yang menjadi   pertimbangan untuk melanjutkan persalinan pervaginam dengan alat (berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya kegawatan pada janin.


Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa alasan yang dijadikan pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar semantara jalan lahir ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak memungkinkan dilakukan penarikan dengan vakum maupun forsep.


Stres pada janin


Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik tanpak bahwa denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi kontraksi denyut jantung      janin menurun sedikit, namun akan kembali ke prekwensi asalnya, jika :


– Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit, sehingga suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya jika janin dilahirkan secara normal lewat vagina, sehingga memerlukan tindakan operasi caesar segara.


– Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta terlepas dari rahim, atau karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi caesar.


– Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit, maka harus segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin adalah 120/160x per menit.


Teknik Pembiusan


Sebelumnya, Anda akan dibius oleh dokter ahli anestesi agar tidak merasakan nyeri. Cara pembiusan ada dua macam, yaitu secara regional atau bius umum.


Pertama, pembiusan secara regional dilakukan pada daerah tulang belakang. Cara ini disebut anestesi spinal. Anda masih sadar namun bagian perut hingga kaki tidak dapat merasakan apapun. Kemudian, sayatan pada bagian perut pun dimulai. Pertama adalah menyayat dinding perut bagian bawah sepanjang kurang lebih 20 cm. Dilanjutkan dengan menyayat dinding rahim sampai bayi tampak. Bayi pun dikeluarkan perlahan dilanjutkan dengan plasenta dan tali pusat. Jika tidak ada komplikasi,semua proses ini memerlukan waktu kurang lebih 20/30 menit. Anda segera pulih pasca operasi.


Kedua, pembiusan secara umum, pada keadaan ini Anda tidak sadar. Pembiusan dilakukan dengan cara memasang alat bantu napas yang disebut intubasi. Selama pembiusan, sistim pernapasan Anda dibantu dan dimonitor dengan alat. Pembiusan secara umum dilakukan jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk dilakukan bius regional/spinal.


Cara Operasi Caesar Dilakukan


Paling sering dibuat sayatan horizontal (mendatar) pada kulit diperut bagian bawah, kadang dilakukan sayatan vertikal, tergantung situasi dan penyulit saat operasi dilakukan, biasanya otot perut tidak perlu dipotong. Selanjutnya dilakukan insisi/sayatan pada rahim, cairan amnion diisap, dan bayi ditarik keluar dengan hati-hati. Biasanya oprasi ini dilakukan oleh dua orang dokter, seorang dokter ahli obstetri dan seorang dokter asisten. Ketika bayi keluar, tali pusat dijepit dan dipotong, lalu plasenta dikeluarkan, dan rahim diperiksa secara menyeluruh. Jika tidak ada riwayat operasi caesar yang menyebabkan perletakan pada rahim atau pengangkatan tumor dirahim sebelumnya, maka sampai pada tindakan ini diperlukan sekitar waktu 15 menit. setelah bayi lahir, plasenta dikeluarkan. Setelah bayi dan plasenta lahir, dokter akan menjahit jaringan yang dipotong tadi. Diperlukan waktu sekitar 30 menit, total tindakan memakan waktu sekitar 60 menit. Jika Anda pernah dioperasi caesar sebelumnya waktu yang dibutuhkan lebih lama, tergantung situasi dan dokter yang menangani Anda. Pada persalinan kembar, butuh waktu 5 menit setiap kali mengeluarkan bayi.


Proses Penyembuhan


Pada hari pertama setelah melahirkan, jika diperlukan, Anda diberikan obat dalam dosis rendah. Beberapa dokter akan membolehkan Anda mulai makan padat dalam 24 jam pertama. Adapula yang menunggu sampai Anda buang angin (kentut) yang menandakan bahwa usus sudah berfungsi normal.


Pada hari kedua, Anda akan merasa tidak nyaman pada perut. Hal ini terjadi karena organ pencernaan kembali beraktipitas secara normal setelah mendapat obat penghilang rasa sakit yang menghentikan aktipitasnya.


Kesembuhan masing-masing ibu berbeda tergantung dari daya tahan dan efek obat bius yang digunakan. Jika selama pemantauan kondisi Anda stabil, maka dokter akan mengijinkan Anda pulang. Jangan lupa kontrol kembali kedokter, kira-kira setelah dua minggu.


video


Untuk lebih jelasnya mengenai pelaksanaan operasi caesar ini, anda bisa melihat video di bawah ini, namun mohon dibutuhkan kebijaksanaan pengunjung dalam melihat video ini. Video mengandung eksplisit content : blood exposure.


Video Persalinan Caesar


Sabtu, 11 Desember 2010

Mengejan dan Mendorong Selama Persalinan

Keinginan mengejan adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul Mengejan dan Mendorong Selama PersalinanMengejan


Keinginan mengejan adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul. Rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul, yang menyebabkan keinginan yang tak tertahan untuk meregang, yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan. Beberapa wanita merasa perlu buang air besar saat mereka merasakan keinginan ini untuk pertama kalinya. Saat Anda merasakan keinginan untuk mengejan selama persalinan, tahan napas dan bergumamlah sewaktu Anda menarik napas “jeda” pada setiap pernapasan. Anda atau pasangan dapat meminta perawat atau bidan mengecek pembukaan yang Anda alami saat ini. Jika leher rahim sudah terbuka penuh, Anda umumnya dapat mulai mengejan saat merasakan keinginan tersebut. Jika leher rahim belum benar-benar terbuka seluruhnya tetapi sudah sangat tipis, lunak, dan meregang, Anda sebaiknya berjongkok demi memenuhi kebutuhan mengejan yang Anda rasakan. Jika leher rahim Anda masih mempunyai daerah yang tebal (kadang-kadang disebut “bibir” atau “bibir anterior”) Anda tidak boleh berjongkok sampai leher rahim sudah membuka seluruhnya. Bila tidak, leher rahim akan membengkak dan memperlambat perkembangan proses melahirkan normal. Perawat atau pamberi perawatan akan memandu Anda mengenai apa yang harus dilakukan saat ini. Meskipun kadang-kadang sangat sulit dan tidak nyaman untuk menahan agar tidak mendorong saat Anda merasakan keinginan yang kuat, tidak ada bahaya menunda pengejanan sampai leher rahim sudah terbuka seluruhnya. (Baca juga: Tanda mau melahirkan)


HINDARI MENGEJAN SAAT KEPALA BAYI KELUAR


Pernapasan dan dorong kebawah yang diuraikan diatas dialanjutkan untuk setiap kontraksi sampai sebagian besar kepala bayi mulai terlihat (crowning), dimana Anda merasa jaringan vagina bagian bawah meregang dan terasa panas. Pada saat ini, Anda harus berhenti mendorong kebawah untuk membiarkan vagina dan parineum meregang perlahan-lahan disekitar kepala bayi yang mulai muncul, guna mengurangi kemungkinan robekan atau pelahiran yang terlalu cepat. Saat terjadi peregangan, sensasi panas merupakan sinyal yang jelas untuk menghentikan pendorongan kebawah. Dokter atau bidan pada saat itu juga akan memberi arahan, mengatakan pada Anda kapan harus mengejan dan kapan berhenti mengejan. Agar Anda tidak mengejan, keluarkan nafas seperti yang Anda lakukan saat menghindari desakan untuk mengejan sampai desakan menghilang atau sampai Anda diminta mendorong kembali. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Mendorong Spontan


Begitu leher rahim membuka penuh, kala dua persalinan dimulai. Anda mungkin merasa atau bisa saja tidak merasakan dorongan untuk segera mendorong (atau mengejan) bersama dengan kontraksi yang terjadi. Jumlah dan kecepatan turunnya bayi, kedudukan dan posisinya dalam panggul, dan posisi tubuh Anda serta faktor lain akan menentukan apakah dorongan tersebut akan timbul segera atau timbul sesudah istirahat sejenak. Biasanya, dengan berjalannya waktu dan pergantian posisi keposisi duduk tegak atau berjongkok, fase istirahat dari kala dua persalinan akan menghilang dan desakan untuk mengejan akan meningkat. Artikel lainnya: Persalinan normal


Respons Anda terhadap kontraksi kala dua tergantung pada sensasi yang Anda rasakan. Anda barangkali merasakan beberapa desakan-desakan yang kuat dan tidak tertahankan untuk mengejan- dalam setiap kontraksi. Masing-masing berlangsung selama beberapa detik. Pada keadaan ini yang perlu Anda lakukan hanyalah bernapas, menggunakan pola yang sesuai untuk Anda, sampai Anda merasakan desakan untuk mengejan dan tubuh Anda mulai mendorong kebawah. Berikan respons untuk terhadap desakan mengejan, biarkan tubuh mendorong kebawah selama Anda merasakan desakan tersebut. Kemudian bernapaslah dengan ringan sampai muncul desakan berikut atau sampai kontraksi mereda. Anda mungkin akan mengejan tiga sampai lima kali per kontraksi, dengan setiap pengejanan berlangsung selama lima sampai tujuh detik. Manfaatkan kesempatan untuk beristirahat dan rileks di antara waktu kontraksi.


Jenis pengejanan ini disebut “dorongan spontan” (berarti bahwa Anda bereaksi secara spontan terhadap desakan untuk mengejan). Jenis ini direkomendasikan jika persalinan berjalan dengan normal dan calon ibu tidak dibius. Pendorongan spontan tidak mungkin dilakukan jika dilakukan pembiusan, karena bius menghilangkan sensasi mengejan dan kemampuan Anda untuk mendorong dengan efektif. Jika Anda mendapat pembiusan, asisten atau perawat yang mendampingi Anda akan memberi tahu kapan dan bagaimana Anda harus mengejan. Ini disebut “mendorong terpimpin”.


Saat berlatih teknik mendorong untuk kala dua, Anda tidak perlu mendorong kuat-kuat, cukup sampai merasakan bahwa dasar panggul anda mengembung. Untuk dapat lebih epektif, bayangkan apa yang terjadi jika Anda mengejan pada persalinan yang sebenarnya. Bayangkan bayi turun dan berputar untuk mengingatkan diri Anda akan pentingnya relaksasi dan mengembungkan dasar panggul.


Mendorong Terpimpin


Uraian terdahulu tentang teknik mendorong kala  dua didasarkan pada asumsi bahwa Anda akan merasakan desakan mengejan untuk mengejan, yang akan membimbing respons Anda terhadap kontraksi. Meskipun demikian, jika Anda tidak merasakan kontraksi karena pembiusan, atau jika Anda tidak mengalami desakan untuk mengejan (bahkan sesudah 20 atau 30 menit berlalu dan Anda sudah mencoba berganti posisi (dibantu gaya tarik bumi) seperti, berjongkok, duduk, merangkak atau berdiri tegak, Anda mungkin perlu melakukan pendorongan terpimpin yang rutin.


Pada teknik ini, asisten pelahiran, perawat atau pasangan Anda akan memberitahu kapan, seberapa lama, dan seberapa kuat Anda harus mengejan.


1. Saat kontraksi dimulai, tarik napas 2 atau 3 kali dan saat Anda diminta mengejan, tarik napas dan tahan. Tekuk badan kedepan, tekuk dagu kearah dada dan dorong kebawah, dengan  mengencangkan otot-otot perut.


2. relakskan otot-otot dasar panggul. dorong kebawah selama 5 sampai 7 detik. Dengan cepat keluarkan napas, tarik napas kembali beberapa kali, dan ulangi rutinitas tersebut sampai kontraksi mereda.


3. Saat kontraksi berakhir, dengan perlahan baringkan tubuh atau duduk menyandar, beristirahat dan bernafas secara normal.


Catatan: Rutinitas ini berlanjut untuk setiap kontraksi sampai kepala bayi hampir keluar. Pada saat ini, dokter atau bidan akan mengatakan agar Anda berhenti mengejan sehingga bayi dapat keluar melalui lubang vagina dengan perlahan. Sesuai intruksi asistan pelahiran, relaks, dan keluarkan semua udara dari paru-paru. Jika perlu embuskan dengan cepat untuk mencegah agar Anda tidak mengejan.


Jumat, 10 Desember 2010

Teknik Pernafasan Selama Persalinan

 pernafasan lambat atau pernafasan ringan Teknik Pernafasan Selama PersalinanAda dua pernafasan dasar untuk persalinan : pernafasan lambat atau pernafasan ringan. Rencanakan untuk menggunakan selama persalinan guna membantu relaksasi, menjamin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan anda mengubah pernafasan sebagai respons terhadap intensitas kontraksi.


Akan sangat nyaman bila memulai dengan pernafasan lambat jika diperlukan pada awal persalinan dan menggunakannya selama persalinan sepanjang hal itu membantu. Selanjutnya anda mungkin ingin menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah satu variasi yang paling enak bagi Anda.Beberapa wanita menggunakan pernafasan lambat selama persalinan. Lainnya menggunakan ringan atau lambat saja.Apa yang anda gunakan tergantung keinginan Anda saat itu dan intensitas persalinan.pernafasan (Baca juga: Tanda akan melahirkan)


Kami menganjurkan Anda belajar pernafasan lambat maupun ringan. Hal terpenting disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga membantu Anda rileks dan mengalihkan perhatian selama persalinan. Anda sapat mengadaptasikannya sesuai kebutuhan.


Pernafasan Lambat


Gunakan pernafasan lambat (tingkat pertama dari pernafasan terpola) sewaktu Anda mencapai satu titik pada persalinan saat kontraksi cukup kuat sehingga anda tidak dapat lagi berjalan atau berbicara tanpa berhenti sejenak. Gunakan pernafasan lambat selama hal itu membantu , biasanya sampai Anda kekala satu persalinan. Bergantilah kepernafasan ringan atau variasinya jika Anda menjadi tegang dan tidak rileks selama kontraksa. Beberapa wanita hanya menggunakan pernafasan lambat sepanjang kala satu persalinan; lainnya menggunakan semua pola dan variasi yang diuraikan disini. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


pernafasan lambat dapat berupa pernafasan dada maupun perut, yang lebih penting dari pada apakah itu pernafasan dada atau perut adalah bahwa pernafasan ini membantu Anda rileks.


Implementasi Saat Persalinan


1. Segera setelah kontraksi dimulai, ambil nafas yang banyak, dan hembuskan nafas dengan kuat. Ini dapat digunakan sebagai pernafasan “pengatur” atau sinyal pada pasangan. Lepaskan semua ketegangan sewaktu Anda mengeluarkan nafas, dan kendurkan semua otot dari kepala sampai ujung kaki.


2. Pusatkan perhatian


3. Dengan perlahan hirup nafas melalui hidung (atau mulut jika hidung Anda tersumbat) dan keluarkan melalui mulut, dengan membiarkan semua udara mengalir keluar. Berhenti sejenak sampai udara seolah-olah ingin masuk kembali. Bernafaslah enam sampai sepuluh tarikan per menit (kira-kira separuh dari kecepatan pernafasan normal).


4. Tarik nafas dengan cepat, tetapi keluarkan nafas dengan bersuara (dapat didengar oleh mereka yang dekat dengan Anda), dengan mulut sedikit terbuka dan rileks. Bunyi yang terdengar sewaktu mengeluarkan nafas adalah seperti desah lega. Pada saat persalinan, Anda boleh berteriak atau bergumam waktu mengeluarkan nafas.


5. Jaga bahu dalam posisi kebawah dan rileks. Relakskan dada dan perut sehingga keduanya mengembung waktu Anda menarik nafas dan kembali normal waktu Anda mengeluarkan nafas.


6. Saat kontraksi berakhir, beri sinyal pada pasangan bahwa kontraksi sudah berlalu atau ambil nafas yang dalam dan rileks, diakhiri dengan desahan .


7. Rilekskan seluruh tubuh, ganti posisi, minum, dst.


Catatan : Saat berlatih dan belajar pola pernafasan ini, beberapa wanita merasa kurang nyaman bila menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. Bila hal ini terjadi pada diri Anda, modipikasi polanya menjadi pernafasan hidung atau mulut saja, yang paling penting pernafasan ini dan membuat Anda relaks.


Praktekkan teknik yang diuraikan diatas sampai Anda merasa nyaman dan konsisten dalam melakukannya. Dengan demikian, Anda cukup percaya pada kemampuan Anda untuk menggunakan pernafasan lambat ini guna mendapat rileksasi yang dalam. Selama kontraksi persalinan, Anda mnggunakan pola ini selama 60 sampai 90 detik. Berlatihlah dengan berbagai posisi (duduk, berbaring, menyamping, berdiri, merangkak, dan bahkan didalam mobil). Saat mengeluarkan nafas pusatkan perhatian untuk merilekskan berbagai bagian tubuh  Anda sehingga Anda dapat merilekskan semua bagian tubuh yang tidak diperlukan untuk mempertahankan posisi Anda.


Pernafasan Ringan


Pernafasan ringan sangat bermanfaat jika dan saat Anda menemukan bahwa Anda tidak lagi dapat relaks selama kontraksi, kontraksi terlalu sakit untuk pernafasan lambat, atau Anda secara naluriah mempercepat pernafasan. Sebagaian besar wanita meskipun tidak semuanya, merasa perlu berpindah kepernafasan ringan pada saat tertentu selama dalam masa persalinan aktif- khususnya jika kontraksi jaraknya sangat dekat dan sangat kuat. Biarkan insensitas kontraksi membimbing Anda dalam memutuskan kapan menggunakan pernafasan ringan.


Untuk melakukan pernafasan ringan, tarik dan keluarkan pernafasan dengan cepat dan ringan melalui mulut-kira-kira satu tarikan nafas setiap satu atau dua detik. Jaga pernafasan Anda tetap dangkal dan ringan. Tarik nafas dengan tenang, tetapi keluarkan dengan bersuara baik berupa desahan pendek atau bunyi ringan. Tarikan nafas yang tenang membantu Anda memastikan bahwa tidak mengambil nafas berlebihan atau hiperventilasi.


Pola ini tidak mudah dikusai seperti pernafasan lambat. Bersabarlah dan berikan cukup waktu bagi diri Anda untuk mempelajarinya perlahan-lahan. Mulailah mempelajari pernafasan ringan dengan berlatih pada kecepatan antara satu tarikan nafas per detik dan satu setiap dua detik. Cobalah bernafas dengan berbagai kecepatan dalam kisaran tersebut sampai Anda merasa nyaman. Cara terbaik untuk menghitung kecepatan adalah menghitung pernafasan selama 10 detik. Jika hitungan Anda diantara 5 sampai 10, pernafasan Anda dalam kisaran tersebut. Bernafaslah dengan kecepatan ini selama 30 detik sampai 2 menit. Saat Anda sudah mampu melakukan pernafasan ringan dengan mudah, nyaman, dan konsisten selama satu sampai dua menit.


Selama proses melahirkan normal, pernafasan ringan tanpa lebih alami karena rahim bekerja sangat keras sehingga Anda membutuhkan lebih banyak oksigen. Sama seperti berlari membuat Anda bernafas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen, meningkatnya intensitas dan frekwensi kontraksi juga meningkatkan kebutuhan akan oksigen. Kecepatan pernafasan Anda selama persalinan secara alami akan diatur oleh kebutuhan oksigen serta rasa sakit dan frekwensi kontraksi.


Pernafasan ringan melalui mulut terbuka akan membuat mulut kering, jadi gunakan satu atau beberapa anjuran berikut ini.


. Sewaktu Anda menarik nafas, sentuhkan ujung lidah pada langit-langit tepat dibelakang gigi. Cara ini akan membuat udara basah saat Anda menarik nafas.


. Dengan jari-jari regang, tutup hidung dan mulut sehingga telapak tangan Anda mereefleksikan cairan dari udara pernafasan Anda.


. Diantara kontraksi, minumlah iar atau cairan lain, atau mangisap es batu atau es buah beku.


. Kadang-kadang sikat gigi atau kumur-kumur.


Senin, 06 Desember 2010

Teknik Relaksasi Menjelang Persalinan

Begitu Anda mengenali ketegangan pada otot Teknik Relaksasi Menjelang PersalinanBegitu Anda mengenali ketegangan pada otot, tahap selanjutnya adalah menguasai seni melepas ketegangan. Dengan memusatkan perhatian pada berbagai bagian tubuh Anda dan dengan melepaskan ketegangan pada setiap bagian tubuh, Anda akan mencapai keadaan relaksasi yang mendalam baik pikiran maupun tubuh. Untuk ini diperlukan konsentrasi dan usaha. Waktu Anda mulai relaksasi pasif, mintalah pasangan Anda membacakan latihan berikut ini dengan suara tenang dan rileks. Ia sebaiknya membaca dengan lambat, memberi Anda waktu untuk memusatkan diri dan melepas ketegangan dari setiap bagian tubuh. Jika Anda tidak mempunyai pasangan, ada banyak audio tape relaksasi untuk wanita hamil. Musik yang menyenangkan dan rileks juga membantu. Begitu Anda sudah mempunyai beberapa pilihan musik yang menarik, gunakan musik yang sama setiap kali Anda berlatih dan kemudian gunakan selama persalinan untuk menciptakan lingkungan yang akrab dan santai. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Relaksasi Pasif


Cari posisi berbaring yang nyaman baik itu berbaring menyamping atau semi-duduk, dengan kepala dan seluruh anggota gerak didukung oleh lantai atau tempat tidur dan bantal. Sediakan cukup waktu untuk mencari posisi yang nyaman, sehingga Anda tidak perlu menggunakan otot-otot Anda untuk menahan diri pada posisi tersebut. Tergantung pada posisi yang anda pilih, Anda mungkin ingin meletakan bantal di bawah salah satu atau kedua lutut, dibawah kepala, atau dibawah perut untuk membuat Anda nyaman dan rileks.


1.  Tarik napas panjang atau menguap.


2.  Sekarang pusatkan kearah bawah ibu jari kaki dan kaki. Kendurkan. Rasakan betapa hangat dan rileks rasanya.


3.  Bayangkan pergelangan kaki Anda kendur dan lemas. Pergelangan kaki Anda sangat rileks dan nyaman.


4.  Sekarang giliran betis. Biarkan oto-otot betis rileks- kendur dan lunak. Rasakan enaknya.


5.  Sekarang pusatkan pada lutut. Lutut tertopang dan rileks- tidak menahan tungkai kaki Anda pada posisi apapun. Lutut Anda terasa sangat nyaman dan kendur.


6.  Bayangkan paha. Biarkan otot-otot paha yang kuat dan besar mengendur. Otot terasa lunak dan berat, dan paha Anda tertopang secara menyeluruh. Rasakan enaknya.


7. Sekarang bokong dan perineum. Secara khusus daerah-daerah ini harus rileks selama persalinan dan pelahiran. Kendurkan. Bayangkan rasanya yang lunak dan nyaman. Saat tiba waktunya, bayi Anda akan berjalan melalui saluran lahir, dan jaringan perineum akan membuka memberi jalan bagi bayi agar meluncur keluar. Biarkan diri Anda rileks, memberi kesempatan bagi perineum untuk rileks dan membuka bagi jalan si bayi.


8.  Dan sekarang punggung bagian bawah. Bayangkan bahwa seseorang yang mempunyai tangan yang kuat dan hangat sedang menggosok punggung Anda. Rasanya sangat nyaman. Otot-otot punggung bawah rileks karena sentuhan tersebut dan punggung bagian bawah Anda terasa nyaman. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.


9.  Dan sekarang biarkan pikiran Anda pindah keperut. Kendurkan otot perut. Biarkan perut Anda naik dan turun sewaktu Anda menarik napas dan mengeluarkan napas. Perut Anda terasa bebas.Pusatkan pada bagian perut bergerak sewaktu Anda bernapas. Bayi Anda mengambang atau berenang didalam air dirahim Anda-sewatu tempat yang aman dan menarik, tempat Anda memenuhi      kebutuhan bayi akan makanan, oksigen, kehangatan, pergerakan, dan rangsangan. Bayi mendengar denyut jantung Anda,suara Anda, suara pasangan Anda, dan semua suara yang menarik dari luar. sungguh perawatan yang sangat baik yang Anda berikan pada sibayi? Anda adalah ibu yang mengagumkan?


10. Dan sekarang dada. Dada Anda terasa bebas. Sewaktu Anda menarik napas, membawa udara kedalam paru-paru dada mengembang dengan mudah, membuat tempat untuk udara. Sewatu Anda mengeluarkan napas, dada rileks untuk membantu mengalirkan udara keluar. Bernapaslah dengan nyaman dan perlahan, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar, hampir seperti pernapasan waktu Anda tidur. Pernapasan yang sederhana ini membantu Anda lebih rileks. Relaksasi membantu Anda bernapas lebih mudah dan perlahan. Sangat nyaman. Sekarang cobalah menarik napas melalui hidung dan keluarkan mmelalui mulut- perlahan dan nyaman, biarkan udara mengalir kedalam dan keluar. Pada puncak siklus kedalam dan keluar, Anda akan melihat hanya sedikit ketegangan pada dada Anda, yang hilang sewaktu Anda mengeluarkan napas. Simak sewaktu Anda mengeluarkan napas. Bunyinya kedengaran rileks dan tenang, hampir seperti bila Anda sedang tidur. Setiap napas yang dikeluarkan adalah napas yang membuat Anda rileks. Gunakan gerak mengeluarkan napas untuk mengeluarkan ketegangan.Ini sangat mirip dengan pernapasan lambat yang akan Anda gunakan selama persalinan. Rasanya nyaman.


11. Dan sekarang bahu. Bayangkan bahu dan punggung bagian atas Anda sedang dipijat. Rilekskan. Lepaskan ketegangan. Rasakan kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.


12. Pusatkan pada lengan. Sewaktu mengeluarkan napas, biarkan lengan terletak lemas disamping tubuh anda- dari bahu sampai kelengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari. Kendur, dan rileks.


13. Dan sekarang bahu. sema otot pada leher umumnya lunak karena tidak berfungsi menahan kepala ditempatnya. Kepala cukup berat dan tertopang secara total sehingga leher Anda dapat rileks dan nyaman. Rasakan kenyamanannya.


14. Pusatkan pada bibir dan rahang. Keduanya lemas dan rileks. Anda tidak perlu menahan mulut Anda dalam keadaan terbuka atau tertutup.Rasanya nyaman. Tidak ada ketegangan.


15. Dan sekarang mata dan kelopak mata. Anda tidak menahan mata dalam keadaan terbuka atau tertutup. Mata bergerak sesuai dengan keinginannya. Mata tidak terfokus dan tetap dibalik kelopak mata. Kelopak mata rileks dan berat.


16. Pusatkan pada alis dan kulit kepala. Bayangkan betapa hangat dan rileksnya halis dan kulit kepala Anda. Kendurkan. Anda membentuk exspresi yang tenang dan damai diwajah Anda,mencerminkan perasaan hati yang kalem dan damai.


17. Luangkan waktu beberapa saat untuk merasakan dan menikmati perasaan tenang dan sejahtera ini. Anda dapat melakukan relaksasi. Ini kapan pun- sebelum tidur, selama istirahat sore, atau selama istirahat singkat. Ini adalah perasaan yang harus Anda alami selama persalinan. Selama persalinan, Anda tidak melulu berbaring sepanjang waktu. Anda berjalan-jalan, duduk, mandi,dan mengubah posisi. Namun, kapanpun kontraksi datang, Anda harus membiarkan diri Anda merilekskan semua otot yang tidak diperlukan untuk menahan posisi Anda dan merilekskan pikiran,untuk memberikan kepada Anda perasaan damai dan percaya diri. Ini adalah perasaan yang akan membantu Anda memusatkan diri pada pencapaian positif untuk setiap kontraksi, melewati kontraksi tersebut dan membiarkan kontraksi menuntun Anda dalam bernapas dan mendapatkan kenyamanan.


18. Sekarang waktunya untuk mengakhiri sesi rileksasi ini. Tidak perlu tergesa-gesa. Secara perlahan-lahan, buka mata Anda, regangkan, tatap daerah sekitar, dan bangunlah dengan pelan-pelan.


Perhitungan Relaksasi


Sesudah Anda menyadari adanya ketegangan tubuh dan menguasai relaksasi pasif, belajarlah tekhnik untuk melepaskan ketegangan otot secara tepat. Ini khususnya membantu saat anda ingin tidur dimalam hari, saat Anda merasa tertekan dan saat Anda mencoba rileks sesudah mengalami kontraksi selama persalinan. Selain itu, pernapasan yang terorganisir pada awal setiap kontraksi dapat digunakan untuk perhitungan relaksasi cepat.


Mempraktikan Perhitungan Relaksasi


Tarik napas melalui hidung. Sewaktu Anda mengeluarkan napas melalui mulut, lepaskan tegangan otot diseluruh tubuh. Pertama-tama gunakan lima pernapasan lambat untuk melakukan hal tersebut, dengan merilekskan daerah yang berbeda setiap tarikan napas. Kemudian cobalah merilekskan semua daerah dengan satu tarikan napas yang perlahan. Bayangkan sebagai gelombang rileksasi yang mengalir kebawah diseluruh tubuh dari kepala ke jari kaki.


5. Kepala, leher, dan bahu.


4. Lengan, tangan, dan jari-jari.


3. Dada dan perut.


2. Punggung, bokong, dan perineum.


1. Tungkai, kaki, dan jari kaki.


Sewaktu berlatih, gunakan penarikan napas sebanyak mungkin untuk mendapatkan rileksasi tubuh secara total.


Relaksasi Sentuhan


Pada relaksasi sentuhan, Anda memberi respons terhadap sentuhan pasangan Anda dengan merilekskan atau mengendurkan otot-otot yang tegang. Selama kehamilan, relaksasi sentuhan adalah cara yang menyenangkan untuk mempraktikkan relaksasi. Selama persalinan, Anda dapat menggunakan sentuhan, usapan, atau pijatan orang yang menemani Anda sebagai isyarat nonverbal untuk relaks.


Posisi mulai : Berbaring menyamping atau duduk pada posisi yang nyaman.


Latihan : Kontraksikan serangkaian otot dan mintalah pasangan Anda menyentuh otot-otot tersebut dengan tangan secara rileks dan tegas, menyesuaikan jari-jarinya dengan bentuk bagian tubuh Anda yang tegang. Lepaskan ketegangan otot dan rileks sesuai dengan arah sentuhan pasangan Anda. Bayangkan tegangan tersebut mengalir keluar dari tubuh Anda.


Pasangan Anda dapat menggunakan beberapa jenis sentuhan berikut ini. Cari jenis sentuhan yang Anda sukai, tetapi peraktikan semua metode tersebut, karena selera Anda mungkin berubah selama persalinan.


Sentuhan diam. Pasangan menahan tangannya dengan kuat ditempat sampai ia merasakan bahwa Anda telah rileks.


Tekanan kuat. Pasangan Anda memberi tekanan dengan ujung jari atau seluruh telapak tangannya atau daerah yang tegang . Pasangan Anda secara berangsur-angsur melepas tekanan tersebut. Anda memberi respons dengan melepaskan ketegangan pada otot sewaktu Anda merasa bahwa pasangan Anda melepaskan tekanan secara berangsur-angsur.


Mengusap. Pasangan Anda mengusap dengan ringan atau kuat daerah yang tegang. Saat mengusap lengan atau kaki Anda tangannya bergerak menjauh dari pusat tubuh Anda.


Memijat. Pasangan Anda menggosok atau menekan dengan kuat otot-otot yang tegang ini umum digunakan untuk daerah punggung dan leher, meskipun otot manapun juga dapat dipijat dengan cara seperti ini. (Baca juga: Tanda-tanda Melahirkan)


Perubahan Hormonal Selama Kehamilan

 membawa perubahan besar pada tubuh Anda Perubahan Hormonal Selama KehamilanKehamilan membawa perubahan besar pada tubuh Anda, penyesuaian emosional untuk Anda dan pasangan Anda, serta pertumbuhan dan perkembangan dinamis untuk janin. Banyak dari perubahan fisik ini terjadi karena perubahan dalam produksi hormon. Sumber utama dari hormon-hormon ini adalah plasenta, sebuah organ yang terbentuk (bersama bayi yang belum lahir) dalam rahim dari sel telur yang terbuahi.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG), yang diproduksi oleh plasenta yang sedang berkembang, memastikan bahwa indung telur Anda memproduksi estrogen dan progesteron sampai plasenta matang dan mengambil alih produksi hormon-hormon ini sekitar bulan ketiga sampai keempat.


Estrogen merangsang pertumbuhan jaringan reproduksi dengan meningkatkan ukuran otot-otot rahim, merangsang pertumbuhan lapisan rahim dan pasokan darahnya, meningkatkan produksi lendir vagina, dan dengan menstimulasi perkembangan sistem saluran serta pasokan darah di payudara. Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan barangkali akan mempengaruhi retensi air, penumpukan lemak dibawah kulit, dan pigmentasi kulit.


Progesteron menghambat kontraksi otot polos. Membuat rahim relaks, mencegahnya berkontraksi secara berlebihan. Progesteron juga mempunyai efek merelaksasikan pada dinding pembuluh darah, membantu mempertahankan tekanan darah yang rendah dan sehat,  dan pada dinding lambung serta usus, memungkinkan penyerapan nutrien dalam jumlah lebih besar. Progesteron merangsang sekresi hormon indung telur, relaksin, yang merelakskan dan melembutkan jaringan ikat, tulang rawan, dan leher rahim, sehingga jaringan ini dapat meregang selama kelahiran.


Selain estrogen dan progesteron, hormon-hormon lain juga diproduksi dalam jumlah lebih besar dan menyebabkan terjadinya banyak perubahan fisik selama kehamilan. Hormon-hormon ini mempengaruhi pertumbuhan, keseimbangan mineral, metabolisme, kadar hormon-hormon lain, dan dimulainya persalinan.


Sabtu, 04 Desember 2010

Mengenal Komplikasi Pada Persalinan

Persalinan merupakan salah satu kejadian besar bagi seorang ibu Mengenal Komplikasi Pada PersalinanPersalinan merupakan salah satu kejadian besar bagi seorang ibu. Diperlukan segenap kemampuan baik tenaga maupun pikiran guna melalui tahapan prosesnya. Banyak ibu hamil dapat melalui proses persalinan dengan lancar dan selamat. Namun banyak pula, persalinan menyebabkan terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh berbagai hal. Berikut beberapa komplikasi yang biasa terjadi pada persalinan. (Artikel terkait: Tanda-tanda mau melahirkan)


Perdarahan Masa Nifas


Perdarahan postpartum atau pendarahan pasca melahirkan normal adalah perdarahan dengan jumlah lebih dari 500 ml setelah bayi lahir. Ada dua jenis menurut waktunya, yaitu perdarahan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan perdarahan nifas.


Penyebab tersering adalah atoni uteri, yakni otot rahim tidak berkontraksi sebagaimana mestinya segera setelah bayi lahir. Normalnya, setelah bayi dan plasenta lahir otot-otot rahim akan berkontraksi sehingga pembuluh darah akan menutup dan perdarahan akan berhenti. Namun, terjadi atoni uteri, rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik, sehingga pembuluh darah tetap terbuka. Dengan demikian terjadilah perdarahan postpartum.


Perdarahan post partum dalam 24 jam pertama biasanya masih berada dalam pengawasan ketat dokter. Dalam dua jam pertama, kondisi Anda terus dipantau, salah satunya untuk mengetahui apakah terdapat perdarahan post partum.


Sementara itu, perdarahan masa nifas dapat terjadi ketika Anda sudah tidak berada di rumah sakit lagi. Oleh karena itu Anda harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan post partum. Beberapa hal yang lajim, misalnya wajah tampak pucat, nadi teraba cepat dan kecil, kulit kaki dan tangan dingin, serta perdarahan melalui vagina yang terjadi berulang, banyak, dan menetap, atau perdarahan di vagina yang disertai bau busuk. Jika mengalami hal seperti itu segera pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat.


Penanganan dilakukan tergantung penyebab dan banyaknya perdarahan. Perdarahan pada 24 jam pertama persalinan umumnya disebabkan oleh robekan/trauma jalan lahir, adanya sisa plasenta ataupun atoni uteri. Apabila penyebabnya adalah atoni uteri, penanganannya disesuaikan dengan derajat keparahannya. Jika perdarahan tidak banyak, dokter akan memberikan uterotonika (obat perangsang kontraksi rahim). Bila perdarahan belum berhenti dan bertambah banyak, selanjutnya diberikan infus dan tranfusi darah, lalu dokter akan melakukan beberapa teknik (manufer). Dan bila belum tertolong juga maka usaha terakhir adalah menghilangkan sumber perdarahan dengan dua cara  yaitu mengikat pembuluh darah atau mengangkat rahim (histerektomi).


Perdarahan pada masa nifas umumnya disebabkan oleh infeksi. Jika perdarahan disertai infeksi, maka selain pemberian uterotonika, dokter akan memberikan juga anti biotik yang adekuat.


Infeksi Pasca Persalinan (Postpartum)


Infeksi post partum adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan tidak ditemukan penyebab lainnya (misalnya bronhitis), maka dikatakan bahwa telah terjadi infeksi post partum.


Infeksi yang secara langsung berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada rahim, daerah sekitar rahim, atau vagina. Infeksi ginjal juga terjadi segera setelah persalinan.


Beberapa keadaan pada ibu yang mungkin dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi post partum, antara lain anemia, hipertensi pada kehamilan, pemeriksaan pada vagina berulang-ulang, penundaan persalinan selama lebih dari enam jam setelah ketuban pecah, persalinan lama, operasi caesar, tertinggalnya bagian plasenta didalam rahim, dan terjadinya perdarahan hebat setelah persalinan.


Gejalanya antara lain menggigil, sakit kepala, merasa tidak enak badan, wajah pucat, denyut jantung cepat, peningkatan sel darah putih, rasa nyeri jika bagian perut ditekan, dan cairan yang keluar dari rahim berbau busuk. Jika infeksi menyerang jaringan disekeliling rahim, maka nyeri dan demamnya lebih hebat.


Ruptur Uteri


Secara sederhana ruptur uteri adalah robekan pada rahim atau rahim tidak utuh. Terdapat keadaan yang meningkatkan kejadian ruptur uteri, misalnya ibu yang mengalami operasi caesar pada kehamilan sebelumnya. Selain itu, kehamilan dengan janin yang terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yang berlebihan, seperti pada kehamilan kembar, dapat pula menyebabkan rahim sangat teregang dan menipis sehingga robek. Gejala yang sering muncul adalah nyeri yang sangat berat dan denyut jantung janin yang tidak normal.


Pada keadaan awal, jika segera diketahui dan ditangani dapat tidak menimbulkan gejala dan tidak mempengaruhi keadaan Anda dan janin. Namun, jika robekan yang luas dan menyebaabkan perdarahan yang banyak, dokter akan segera melakukan operasi segera untuk melahirkan bayi sampai pada pengangkatan rahim. Hal ini bertujuan agar Anda tidak kehilangan darah terlalu banyak, dan bayipun dapat diselamatkan. Perdarahan hebat juga memerlukan trafusi darah dan pertolongan darurat lainnya, sampai pada dibutuhkannya fasilitas ICU dan NICU.


Apabila terjadi perdarahan  yang hebat dalam perut ibu, hal ini mengakibatkan suplai darah ke plasenta dan janin menjadi berkurang, sehingga dapat menyebabkan kematian janin dan ibu.


Jika ibu memiliki riwayat ruptur uteri pada kehamilan sebelumnya, disarankan untuk tidak hamil lagi sebab beresiko terjadinya ruptur uteri yang berulang. Namun, jika Anda hamil lagi, diperlukan pengawasan yang ketet selama kehamilan, kemudian bayi akan dilahirkan dengan cara caesar.


Trauma Perineum


Parineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus. Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat proses persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin secara tiba-tiba, sehingga kulit dan jaringan perineum robek.


Berdasapkan tingkat keparahannya, trauma perineum dibagi menjadi derajat satu hingga empat. Trauma derajat satu ditandai adanya luka pada lapisan kulit dan lapisan mukosa saluran vagina. Perdarahannya biasanya sedikit. Trauma derajat dua, luka sudah mencapai otot. Trauma derajat tiga dan empat meliputi daerah yang lebih luas, bahkan pada derajat empat telah mencapai otot-otot anus, sehingga pendarahannya pun lebih banyak.


Trauma parineum lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan seperti ukuran janin terlalu besar, proses persalinan yang lama, serta penggunaan alat bantu persalinan (misal forsep).


Adanya luka pada jalan lahir tentu saja menimbulkan rasa nyeri yang bertahan selama beberapa minggu setelah melahirkan. Anda dapat pula mengeluhkan nyeri ketika berhubungan intim.


Saat persalinan, terkadang dokter melakukan episiotomi, yaitu menggunting perineum untuk mengurangi trauma yang berlebihan pada daerah perineum dan mencegah robekan perineum yang tidak beraturan. Dengan episiotomi, perineum digunting agar jalan lahir lebih luas. dengan demikian perlukaan yang terjadi dapat diminimalkan.


Mengenal Induksi Pada Persalinan

Setiap ibu hamil tentu menginginkan ketika saatnya persalinan nanti tiba semuanya berjalan Mengenal Induksi Pada PersalinanSetiap ibu hamil tentu menginginkan ketika saatnya persalinan nanti tiba semuanya berjalan lancar dan normal. Kemudian bayi yang dikandung selama sembilan bulan dapat terlahir dengan selamat dan sempurna. Namun, adakalanya persalinan normal yang diharapkan terjadi karena salah satunya dibantu oleh tindakan induksi.(Baca juga : Proses melahirkan )


Induksi persalinan adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses persalinan, yaitu dari tidak ada tanda-tanda persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada dengan menimbulkan mulas/his. Cara ini dilakukan sebagai upaya medis untuk mempermudah keluarnya bayi dari rahim secara normal.


Alasan Induksi


Dari sisi medis ada beberapa alasan, yaitu :


Kondisi medis ibu : tekanan darah tinggi (preeklamsia) dan diabetes gestasional (kadar gula darah tidak terkontrol) adalah kondisi yang membuat ibu harus di induksi segera. Kelahiran merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu. Selain itu pada keadaan ibu dengan penyakit herpes, jika persalinan sudah hampir tiba, dan ibu menginginkan persalinan pervaginam, maka keadaan ini boleh di induksi. Persalinan pervaginam dengan herpes yang aktif sangat berbahaya bagi bayi. Ibu hamil tidak merasakan adanya kontraksi atau his. Padahal kehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih (sembilan bulan lewat).


Pertimbangan bayi : Ada keadaan yang mengancam keselamatan janin jika terlalu lama didalam kandungan, diantaranya oligohidramnion (air ketuban sediki), IUGR (Intrauterine Growth Retardation-hambatan pertumbuhan janin), atau janin lewat waktu. Selain itu,Jika Anda merasakan pergerakan janin yang lemah, dan itu disadari pula oleh dokter, meski beberapa pemeriksaan normal, kadang tetap akan melakukan induksi. (Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)


Selaput ketuban telah pecah : sekitar 10% kehamilan akan mengalami pecah ketuban sebelum kontraksi. Jika itu terjadi, ibu dan bayi beresiko terhadap infeksi. Belum ada kesepakatan berapa lama induksi harus dilakukan setelah ketuban pecah, tergantung dari kebijakan rumah sakit masing-masing. Namun, usahakan bayi segera lahir setidaknya 24 jam setelah ketuban pecah.


Janin lewat waktu : setelah kehamilan berusia 41 minggu (atau 7 hari melebihi waktu seharusnya), akan meningkatkan resiko komplikasi pada bayi. Maka dari itu, induksi dibutuhkan. Sedangkan jika kehamilan sudah 42 minggu, atau 14 hari setelah waktu seharusnya, kemungkinan bayi meninggal semakin besar. Karena pada saat itu terjadi penurunan fungsi plasenta. Plasenta memiliki waktu   sampai akhir minggu ke-42 untuk berfungsi dengan baik. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah induksi dibolehkan pada kehamilan 40-42 minggu ? Jawabannya tergantung keadaan, riwayat kehamilan, dan keputusan dokter secara pribadi.


Jika kehamilan Anda lewat waktu, dokter akan melakukan pemeriksaan non-invasif dan profil biofisika untuk mengetahui apakah janin dalam keadaan stres atau tidak. Apabila keadaan janin baik, Anda dapat meneruskan kehamilan Anda sampai kelahiran spontan. Namun jika selama menanti kelahiran spontan itu terjadi masalah, misalnya pergerakan janin melemah akibat kurangnya cairan ketuban, maka induksi akan di lakukan.


Catatan : Keadaan penipisan dan pembukaan mulut rahim saat induksi akan dilakukan merupakan faktor penting yang menentukan apakah prosentase keberhasilan induksi.


Teknik Induksi


Ada dua cara yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk melalui proses induksi, yaitu kimia dan mekanik. Namun pada dasarnya, kedua cara ini dilakukan untuk mengeluarkan hormon prostaglandin yang berfungsi sebagai zat penyebab otot rahim berkontraksi.Secara kimia, Anda akan diberikan obat-obatan khusus. Ada yang diberikan dengan cara diminum, dimasukkan ke dalam vagina, diinfuskan. Bisanya, tak lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, Anda akan merasakan datangnya kontraksi. Secara mekanik, biasanya dilakukan dengan sejumlah cara, seperti menggunakan metode stripping, pemasangan balon keteter, (oley chateter) dimulut rahim, serta memecahkan ketuban saat persalinan sedang berlangsung.


Resiko Induksi


Resiko induksi saat melahirkan normal adalah :


– Adanya kontraksi rahim yang berlebihan. Itu sebabnya induksi harus dilakukan dalam pengawasan yang ketat dari dokter yang menangani. Jika Anda merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, biasanya dokter akan menghentikan proses induksi,kemudian akan dilakukan operasi caesar.


-Janin akan merasa tidak nyaman, sehingga dapat membuat bayi mengalami gawat janin (fetal disterss). Itu sebabnya selama proses induksi berlangsung, dokter akan memantau gerak janin melalui CTG/kardiotopografi. Bila dianggap terlalu berisiko menimbulkan gawat janin, proses induksi akan dihentikan.


– Dapat merobek bekas jahitan operasi caesar. Hal ini bisi terjadi pada yang sebelumnya pernah dioprasi caesar, lalu menginginkan kelahiran normal.


– Emboli. Meski kemungkinannya sangat kecil sekali, namun tetap harus diwaspadai. Emboli terjadi apabila air ketuban yang pecah masuk ke pembuluh darah dan menyangkut di otak ibu atau paru-paru. Bila terjadi dapat merenggut nyawa ibu seketika.


Jika pada kehamilan tua Anda sudah merasa sangat tidak nyaman dan ingin segera melahirkan dengan cara diinduksi, maka keadaan mulut rahim menjadi hal penting untuk dijadikan pertimbangan. Induksi akan bermanfaat ketika mukut rahim telah menipis sekitar 50 persen dan berdilatasi 3-4 cm. Hal ini karena tubuh Anda telah siap untuk menghadapi proses persalinan. Selain itu, secara statistik fase ini lebih aman untuk melahirkan pervaginam.


Namun, jika mulut rahim belum cukup menipis dan berdilatasi, itu tandanya tubuh belum siap untuk melahirkan. Melakukan induksi dan melahirkan pervaginam bukan hal yang tepat pada keadaan demikian, karena kemungkinan besar persalinan akan diubah menjadi caesar.


Umumnya, meski tak ada catatan medis yang membuat suatu kehamilan diinduksi, menunggu janin lahir spontan adalah hal terbaik. Karena kita tidak tahu keadaan janin, mulut rahim berada pada fase apa, apakah ada kemungkinan terjadi perubahan posisi pada janin atau tidak, maka melakukan induksi adalah hal yang beresiko. Kita hanya mengganggu proses alami suatu persalinan. Sebagai akibatnya, bayi mungkin belum berada pada posisinya dan tubuh ibu ternyata belum siap untuk melahirkan. Dua keadaan itu meningkatkan dilakukannya operasi caesar pada kehamilan yang diinduksi.


Hasil Live Draw Cambodia Tercepat

 Togel Cambodia - hasil pengeluaran togel cambodia tercepat,togel live draw cambodia,hasil pengeluaran cambodia.