Manusia yang seolah ingin mengatur Tuhan dengan segala keterbatasannya. Seolah “apa yang Tuhan mau” harus sama seperti “apa yang aku mau.” Berserah mungkin menjadi hal yang sangat sulit ketika keyakinan dan keiklhasan belum sepenuhnya mempunyai rumah di hati. Tapi bukankah segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah itu ada tujuannya? Seperti halnya usus buntu, organ yang di anggap tidak berguna dan sepele, ternyata usus inilah yang menjadi hunian aman bagi bakteri baik ketika seseorang terkena diare. Saat semua isi perut terkuras habis, maka dalam usus inilah, para bakteri tersebut bernaung agar tetap bisa bertahan dan tidak ikut keluar dari tubuh, semua itu demi menyelamatkan sistem cerna kita.
Dan pasti ada tujuannya…………….
Ada tujuannya mengapa kita dilahirkan dari ibu yang berbeda
Ada tujuannya mengapa kita dibesarkan dalam keluarga yang berbeda….
Ada tujuannya kenapa kita memiliki teman yang berbeda…….
Ada tujuannya mengapa ada orang yang memusuhi kita………..
Ada tujuannya mengapa kita memiliki masalah yang berbeda…………………
Intinya, ada tujuannya mengapa kita memiliki hidup yang tidak sama dengan orang lain.
Bukankah tidak ada kejadian yang tidak memiliki hikmah di dalamnya? Hal ini dikarenakan Tuhan Sang Pencipta bukanlah Tuhan yang sembarangan dalam mencipta. Ia membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing. Dengan mencari tahu dan memahami tujuan serta hikmah di balik setiap peristiwa, semoga kita akan lebih mudah memahami lembar-lembar buku kisah kehidupan diri sendiri, amiiiiin……
Dyah Ayu Paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar